IC adalah
rangkaian elektronik lengkap yang dimasukkan dalam satu chip silicon. Di dalam
satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen elektronika
(transistor, diode, tahanan, kapasitor, dan lainnya) yang bersama-sama sebagai
pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan dengan fungsi ic tersebut.
Teknik
pembuatan IC sama dengan membuat transistor, karena IC memang perkembangan dari
transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut aplikasinya, yaitu IC digital dan
IC analaog. Di dalam IC digital berisi rangkaian jenis saklar (on/off),
sedangkan IC analaog berisi rangkaian jenis penguatan.
Jenis
IC
Berikut
jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya dalam peralatan elektronika
1. IC Op-Amp
Amplifier
operasional (operational amplifier) atau biasa disebut IC Op-Amp adalah control
dari IC yang bisa diklasifikasikan sebagai IC analog. Penguatan pada Op-Amp
merupakan penguatan yang sangat tinggi, sehingga perubahan kecil pada input
akan mengakibatkan perubahan yang besar pada output. Perubahan ini disebabkan
adanya kepekaan terhadap inputan, sehingga diperlukan umpan balik untuk
mengurangi level kepekaan. Ada dua jenis umpan balik, yaitu umpan balik positif
dan umpan balik negatif. Umpan balik negatif berfungsi untuk mengurangi
penguatan, sedangkan umpan balik positif difungsikan untuk meningkatkan
penguatan.
2. IC power adaptor (Regulator)
IC jenis ini digunakan sebagai komponen utama pada
rangkaian power adaptor pada sub rangkaian regulator. Fungsi dari IC jenis ini
adalah untuk menstabilkan tegangan atau voltase.
3. IC Silinder
Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak
digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB (Citizen Band) atau HT (Held
Transceived). IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama
daripada jenis IC yang lain.
4. IC timer 555
IC timer 555 adalah jenis IC yang
difungsikan untuk penunda waktu dan sebagai osilator. Penerapan IC 555 sebagai
osilator adalah dengan membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk
mengoperasikan rangkaian digital. Pada rangkaian IC yang difungsikan sebagai
pewaktu, yaitu penentuan waktu oleh besarnya nilai tahanan dan kondensator,
dihitung dengan rumus (Petruzella, 1966):
Waktu(detik) = 1,1 x R (ohm) x C (farad)
Pada rangkaian IC 555 sebagai osilator, rangkaian
tersebut akan menghasilkan pulsa yang terus menerus dan dalam beroperasinya
tidak diperlukan sinyal input. Adapun bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk
pulsa segi empat yang frekuensinya berkisar antara 1 Hz sampai 100 Hz.
5. IC digital
IC digital merupakan IC yang mulai banyak
dipergunakan dalam elektronika. IC jenis ini memiliki suatu titik elektronis
yang berupa kaki IC. IC jenis ini memiliki dua keadaan logika ‘0’ (rendah) atau
logika ‘1’ (tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu ‘binary digit’ atau
biasa disingkat dengan sebutan ‘bit’. Binary berarti sistem bilangan yang hanya
mengenal dua angka, 0 dan 1.