Rabu, 18 Maret 2015

IC (INTEGRATED CIRCUIT)



IC adalah rangkaian elektronik lengkap yang dimasukkan dalam satu chip silicon. Di dalam satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen elektronika (transistor, diode, tahanan, kapasitor, dan lainnya) yang bersama-sama sebagai pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan dengan fungsi ic tersebut.
Teknik pembuatan IC sama dengan membuat transistor, karena IC memang perkembangan dari transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut aplikasinya, yaitu IC digital dan IC analaog. Di dalam IC digital berisi rangkaian jenis saklar (on/off), sedangkan IC analaog berisi rangkaian jenis penguatan.




Jenis IC
Berikut jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya dalam peralatan elektronika


1.    IC Op-Amp 
Amplifier operasional (operational amplifier) atau biasa disebut IC Op-Amp adalah control dari IC yang bisa diklasifikasikan sebagai IC analog. Penguatan pada Op-Amp merupakan penguatan yang sangat tinggi, sehingga perubahan kecil pada input akan mengakibatkan perubahan yang besar pada output. Perubahan ini disebabkan adanya kepekaan terhadap inputan, sehingga diperlukan umpan balik untuk mengurangi level kepekaan. Ada dua jenis umpan balik, yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif. Umpan balik negatif berfungsi untuk mengurangi penguatan, sedangkan umpan balik positif difungsikan untuk meningkatkan penguatan. 

2.    IC power adaptor (Regulator) 
IC jenis ini digunakan sebagai komponen utama pada rangkaian power adaptor pada sub rangkaian regulator. Fungsi dari IC jenis ini adalah untuk menstabilkan tegangan atau voltase.

3. IC Silinder 
Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB (Citizen Band) atau HT (Held Transceived). IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama daripada jenis IC yang lain. 

4.  IC timer 555 
IC timer 555 adalah jenis IC yang difungsikan untuk penunda waktu dan sebagai osilator. Penerapan IC 555 sebagai osilator adalah dengan membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk mengoperasikan rangkaian digital. Pada rangkaian IC yang difungsikan sebagai pewaktu, yaitu penentuan waktu oleh besarnya nilai tahanan dan kondensator, dihitung dengan rumus (Petruzella, 1966): 
Waktu(detik) = 1,1 x R (ohm) x C (farad) 
Pada rangkaian IC 555 sebagai osilator, rangkaian tersebut akan menghasilkan pulsa yang terus menerus dan dalam beroperasinya tidak diperlukan sinyal input. Adapun bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk pulsa segi empat yang frekuensinya berkisar antara 1 Hz sampai 100 Hz.

5.  IC digital 
IC digital merupakan IC yang mulai banyak dipergunakan dalam elektronika. IC jenis ini memiliki suatu titik elektronis yang berupa kaki IC. IC jenis ini memiliki dua keadaan logika ‘0’ (rendah) atau logika ‘1’ (tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu ‘binary digit’ atau biasa disingkat dengan sebutan ‘bit’. Binary berarti sistem bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1.